KOMISI X DPR RI PANTAU KONGRES PSSI

25-03-2011 / KOMISI X

Penyelenggara dan peserta kongres PSSI hendaknya menjunjung tinggi transparansi, suasana damai dan semangat rekonsiliasi. Publik terutama pecinta olah raga sepak bola dipastikan akan mengawasi jalannya seluruh proses kongres.

“Kongres ini adalah moment of the truth jadi jangan berdebat lagi, karena semuanya sudah jelas dan tinggal dijalankan. Kita akan pantau terus apabila ada yang tidak benar kita teriaki saja,” kata Utut Adianto anggota Komisi X DPR RI usai mengikuti konferensi pers bersama beberapa tokoh yang tergabung dalam Koalisi Independen untuk Rekonsiliasi Sepak Bola Nasional (Konsen) di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Jumat (25/3/11).

Utut berbicara dalam konferensi pers itu bersama beberapa anggota Komisi X yang peduli sepak bola Indonesia, diantaranya Djamal Azis dari FP Hanura dan Diaz Gwijangge FPD. Anggota lain yang menyatakan dukungannya tetapi berhalangan hadir yaitu Deddy Gumelar FPDIP, Ferdiansyah FPG, Akbar Zulfakar FPKS. “PSSI jangan jadikan miliki kelompok tertentu. Sepak bola hendaknya jadi alat pemersatu bangsa,” tegas Diaz Gwijangge wakil rakyat dari daerah pemilihan Papua ini.

Sementara itu Djamal Azis anggota komisi X dari FP Hanura berharap proses awal kongres yang berlangsung di Pekanbaru, Riau, Sabtu (26/3) dapat menetapkan anggota Komite Pemilihan dan Komite Banding Pemilihan Ketua PSSI yang kredibel. “Kita ingin PSSI dan sepak bola kita selamat, terjadi rekonsiliasi yang menetapkan kesepakatan. Hendaknya Komite Pemilihan yang terpilih dapat membuka pintu lebar-lebar agar muncul calon ketua PSSI yang lebih banyak,”tandasnya.

Djamal memaparkan bersama Konsen berhasil menghimpun sejumlah nama yang dipandang kredibel untuk memimpin organisasi olah raga terbesar di Indonesia ini. Ia menyebut tokoh seperti, Alex Nurdin, Diza Rasyid Ali, Erwin Aksa, Achsanul Qosasi, Ibnu Munzir, IGK Manila, Adiyaksa Dault, Agum Gumelar. “Sekarang tergantung klub mau tidak mencalonkan orang ini, jangan terpaku pada 2 atau 3 nama saja,” himbaunya.

Sementara itu Effendi Ghazali mewakili Konsen mengatakan hasil pembicaraannya dengan Presiden FIFA di Timor Leste sudah menegaskan beberapa rambu untuk pelaksanaan kongres PSSI. “Pernyataan FIFA dalam pertemuan itu sudah sangat tegas, dan semua bisa membukanya di Youtube – Blatter on PSSI statute,” ujarnya.

Effendi yang juga pakar komunikasi dari UI ini menambahkan Konsen mengusulkan agar Komite Pemilihan yang terbentuk mengajukan permohonan perpanjangan waktu menuju Kongres Pemilihan kepada FIFA sehingga para calon bisa menyampaikan kepada publik menyangkut Visi, Misi, Program dan membuat Kontrak Sepak Bola. “Saya rasa FIFA bisa memberi peluang perpanjangan 2 sampai 3 minggu agar sepak bola Indonesia dapat memilih ketua terbaik.” (iky)

BERITA TERKAIT
Komisi X Dorong Literasi Digital Masuk Kurikulum sebagai Pendidikan Karakter Anak
11-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wacana pelarangan gim Roblox bagi anak-anak oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti kembali membuka...
Dinilai Berbahaya bagi Anak-Anak, Komisi X Dukung Larangan Gim Roblox
11-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, menyatakan dukungannya terhadap wacana pelarangan permainan digital, seperti...
Penyelesaian Polemik Pemutaran Lagu di Ruang Publik Jangan Hanya Melalui Pendekatan Hukum
10-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi X DPR RI, Ratih Megasari Singkarru, menyoroti polemik pemutaran lagu di ruang publik. Menurutnya, asas...
Perlindungan Anak di Dunia Digital Harus Sejalan dengan Literasi dan Kreativitas
08-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Menanggapi wacana pemerintah memblokir gim daring Roblox karena dinilai dapat memberikan dampak negatif pada anak, Ketua Komisi...